Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman adat-istiadat, budaya dan keindahan alam rayanya. Salah satu bukti kekayaaan dan keunikanya dibuktikan oleh Suku Tabalo yang hidup di kawasan pegunungan Bulu Pao Pangkep, Sulawesi Selatan. Suku Tabalo diketahui memiliki ciri genetika yang unik, berbeda dengan anak-anak suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, dari anak-anak hingga dewasa orang-orang Suku Tabalo memiliki bercak putih di bagian tubuh mereka.
Berdasarkan sebuah catatan orang-orang Tobalo adalah sebuah komunitas yang mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya, hal tersebut mereka malu karena memiliki fisik yang berbeda. Kata Tobalo sendiri berasal dari bahasa bugis, To berarti orang dan balo berarti belang, sehingga masyarakat sekitar menyebut orang-orang berbeda tersebut dengan Tobalo. Orang-orang yang memiliki kelainan fisik tersebut kemudian mengasingkan diri dan membentuk sebuah komunitas dengan segala tatanan nilai dan norma kehidupan bahkan bahasayang mereka ciptakan sendiri.
Kelainan kulit yang diderita oleh masyarakat Tabalo ini bukanlah kutukan seperti yang disangkakan oleh para masyarakat di sekitarnya dahulu, melainkan sebuah bawaan genetika. Berdasarkan legenda yang beredar di masyarakat, kondisi tersebut diakibatkan karena pada dahulu kala ada nenek moyang mereka mengganggu sepasang kuda belang yang hendak kawin. Sehingga dewa pun marah dan mengutuk mereka. Ada pula yang mengatakan bahwa masyarakat Tobelo percaya, manusia dan kuda turun bersama dari langit saat pertama bumi diciptakan. Artinya, hewan berkaki empat itu bersaudara dengan manusia.
Namun uniknya, jika orang Tobalo menikah dengan orang yang bukan dari masyarakatnya maka anak-anak mereka berkulit normal. Saat ini diketahui masyarakat To Balo bermukim di desa Bulo-bulo, Kecamatan Pujananting, puluhan kilometer jaraknya dari kota Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Desa Bulo-bulo berada di lereng gunung Pao (bulu Pao) yang membentang antara wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar