Minggu, 10 Mei 2015

welcome to my blog

ikang(ikan)cakalang fufu(cakalang asap)

Image result for bisnis kue tradisional maluku utara
Ikan Cakalang Asap dikemas dengan jepitan bambu (lihat foto)

Harga Ikan Cakalang Asap: Rp.40,000 / jepitan bambu

Harga belum termasuk ongkos kirim

Berat kirim ikan cakalang asap adalah 1 Kg / 2 jepitan bambu ( sebagian kepala di hilangkan )

Pengiriman via JNE

Ongkos kirim sesuai tarif JNE => www.jne.co.id

Pembayaran Transfer Ke Rek BNI 0182204289 atau Rek Mandiri 150 000 552 1537 atau BCA No Rekening 7975201091 

Kami Siap Melayani Order Ikan Cakalang Asap Dalam Jumlah Banyak Untuk Kebutuhan Konsumsi Restoran, Hotel, Rumah Makan, Usaha Catering Makanan, dll

Pembelian ikan roa kupas quantity besar harga bisa nego!!!

Bilamana anda mengetahui jasa ekspedisi pengiriman barang dengan tarif pengiriman yang lebih murah dan lebih cepat sampai di alamat anda silahkan sampaikan kepada kami supaya pengiriman ikan roa menggunakan jasa ekspedisi sesuai dengan rekomendasi anda 
Info Lengkap Silahkan Hubungi Kami di:




Contact Person: 

1. VIA SMS, whats up, whecat ke 082141434343

2. VIA YM Yang Kami Sediakan Di Samping

3. VIA BBM PIN BB 7CE6201B

4. VIA twitter @roagorontalo

5. VIA facebook Ikan Roa Gorontalo

selamat datang di blog saya

Bagea, Oleh-oleh Khas Maluku Utara

Sabtu, 18 Mei 2013 | 07:38 WIB

HALMAHERA, KOMPAS.com — Sagu merupakan tepung hasil olahan dari teras batang rumbia atau pohon sagu. Tepung yang memiliki karakteristik fisik mirip tapioka ini merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia bagian timur.
Berbagai olahan sagu biasa dibuat oleh masyarakat setempat, sebut saja yang terkenal yaitu papeda. Namun, ada juga hasil olahan lainnya yang juga memiliki rasa yang tak kalah nikmat.
Makanan itu adalah bagea, kue yang kerap dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Provinsi Maluku Utara. Bagea yang berbahan dasar tepung sagu ini memiliki berbagai rasa, seperti kenari dan juga kacang.
"Kalau yang kenari harganya lebih mahal, sekitar Rp 25.000 per bungkus, sementara kacang Rp 20.000," ujar Ansye, seorang pedagang bagea di Desa Gamtala, Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat (17/5/2013).
Masyarakat setempat umumnya menikmati bagea sebagai teman untuk menikmati secangkir kopi ataupun teh. Rasanya yang gurih serta tidak terlalu manis membuatnya terasa renyah di mulut.
Untuk mendapatkan bagea tidaklah sulit. Banyak warga yang menjualnya, mulai dari Ternate ataupun daerah seperti Jailolo. Rasanya yang khas membuat kue ini menjadi salah satu favorit bagi wisatawan.

Welcome to My Blog

Transformasi Kue Cubit yang Beromset Selangit


Kue cubit, jajanan anak-anak yang legendaries, sekarang kembali naik daun. Banyak pelaku usaha yang mulai mengangkat pamor kue manis tersebut dengan cara memodifikasi rasa dan topping sehingga banyak digemari semua kalangan. Salah satu pemain yang mencicipi untung dari bisnis kue cubit ini adalah Ajeng Yuliana Pertiwi. Ajeng yang dibantu kedua temannya mengusung merek kue cubit Bitten by You.
Makanan mengenyangkan ini yang memiliki tekstur lembut dan kenyal ini cukup sulit untuk ditemui. Biasanya kita dapat menemui gerobak kue cubit di sekitar SD ataupun lingkungan yang ramai dengan anak kecil. Namun, tak perlu mencari hingga ke pelosok karena kini kue cubit telah mudah ditemui dan ternyata kue cubit telah mengalami sebuah transformasi.
Berawal dari kerinduan akan jajanan favorit semasa sekolah, tiga perempuan cantik yang berasal dari Bogor, Ajeng, Anggunia, dan Widasari, tertarik untuk mengangkat kembali pamor kue cubit. Varian rasanya tidak hanya berkisar pada rasa original maupun yang ditaburi cokelat meses saja, mereka berhasil memodifikasi bentuk maupun rasa kue tradisional ini sehingga menampilkan warna-warni yang mencuri perhatian.
Ajeng yang penyuka kuliner ini sangat menggemari kue cubit. Tetapi Ajeng melihat jajanan khas Jakarta yang satu ini mulai susah ditemukan. Padahal dulu semasa kecil sering makan kue cubit dan mudah sekali untuk menemukannya. Dengan latar belakang itulah, maka Ajeng ingin mempromosikan kembali kue cubit dengan cita rasa dan dikemas secara modern.
Dengan beberapa varian rasa seperti rasa Original, Greentea, Taro, Bubblegum, Redvelvet serta Banana sangat diminati semua kalangan. Selain dari rasa kuenya, topping yang digunakan pun juga memiliki varian rasa yang beraneka ragam, seperti milo, kitkat greentea, keju, oreo, ovomaltine, nutella, dan lain-lain.Hingga saat ini usaha yang mereka geluti sudah memiliki tujuh cabang, 4 cabang terdapat di Bogor, 2 cabang di Jakarta, dan 1 cabang di Depok.
Ajeng dan kedua temennya dulu mengeluarkan modal awal sebesar Rp5 juta dan sekarang omzet per bulan sudah mencapai Rp28 juta dengan jumlah penjualan per hari nya lebih dari 125 porsi. Mereka menjualnya dengan harga kisaran Rp8.000 hingga Rp13.000 untuk per porsinya.
Untuk selalu dapat mengembangkan usahanya, mereka tidak ingin menyia-nyiakan fasilitas yang ada. Internet dan media sosial mereka gunakan sebagai sarana promosi online guna mendapatkan strategi pemasaran yang baik. Selain itu, varian rasa yang unik juga dihadirkan berbeda-beda setiap bulannya. Seperti contoh pada bulan Januari rasa tiramisu atau topping marshmallow sebagai pilihan pelengkap. Strategi tersebut dilakukan agar pelanggan penasaran dan akan kembali lagi untuk mencicipi rasa ‘seasonal’.