Ritual Air Nusantara Awali Pembukaan KMAN ke-4
Pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-4 di Tobelo Halmahera Utara Maluku Utara Dibuka Dengan Festival Air, Kamis (19/4).
Ritual air Nusantara mengawali pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-4 yang digelar di Tobelo, Ibukota Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi MalukuUtara, Kamis (19/4).
Ritual air ini ditandai dengan prosesi penyatuan air yang diambil dari berbagai sumber mata air masyarakan adat di negeri ini. Air dari berbagai daerah—yang disimbolkan sebagai keragaman adat dan budaya ini—selanjutnya dipersatukan dalam sebuah kolam yang dibangun sebagai Monumen Air Nusantara.
Monumen ini sendiri dibangun berkaitan dengan penyelenggaraan kongres yang diikuti tak kurang 1.669 suku se-Nusantara ini. Monumen Nusantara diresmikan oleh Ketua DPR-RI, Marzuki Ali.
Sekretaris Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Abdon Nababan, mengatakan ritual air dihelat sebagai representasi penyatuan dan keberagaman budaya dalam satu kesatuan Nusantara.
Air, kata Abdon, dilambangkan sebagai simbol kehidupan. Air bisa menjadi kawan karena umat dan seluruh mahluk hidup di muka bumi ini sangat bergantung. Namun, air juga bisa menjadi lawan ketika umat tak lagi bersahabat dengan alam.
Kali ini masyarakat adat menggagas air sebagai sebuah penyatuan masyarakat adat sekaligus sebagai simbol penyatuan bangsa. “Semoga air dari berbagai adat di Nusantara ini juga mampu mendinginkan panasnya suhu politik nasional dan para wakil rakyat yang hanya saling memojokkan satu dengan yang lain,” kata Abdon.
Sementara itu, proses pembukaan KMAN ke-4 ini diawali dengan kirab budaya Nusantara. Seluruh peserta kongres ambil bagian dengan menampilkan beragam budayanya. Kirab dilakukan keliling Kota Tobelo.
Ritual air ini ditandai dengan prosesi penyatuan air yang diambil dari berbagai sumber mata air masyarakan adat di negeri ini. Air dari berbagai daerah—yang disimbolkan sebagai keragaman adat dan budaya ini—selanjutnya dipersatukan dalam sebuah kolam yang dibangun sebagai Monumen Air Nusantara.
Monumen ini sendiri dibangun berkaitan dengan penyelenggaraan kongres yang diikuti tak kurang 1.669 suku se-Nusantara ini. Monumen Nusantara diresmikan oleh Ketua DPR-RI, Marzuki Ali.
Sekretaris Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Abdon Nababan, mengatakan ritual air dihelat sebagai representasi penyatuan dan keberagaman budaya dalam satu kesatuan Nusantara.
Air, kata Abdon, dilambangkan sebagai simbol kehidupan. Air bisa menjadi kawan karena umat dan seluruh mahluk hidup di muka bumi ini sangat bergantung. Namun, air juga bisa menjadi lawan ketika umat tak lagi bersahabat dengan alam.
Kali ini masyarakat adat menggagas air sebagai sebuah penyatuan masyarakat adat sekaligus sebagai simbol penyatuan bangsa. “Semoga air dari berbagai adat di Nusantara ini juga mampu mendinginkan panasnya suhu politik nasional dan para wakil rakyat yang hanya saling memojokkan satu dengan yang lain,” kata Abdon.
Sementara itu, proses pembukaan KMAN ke-4 ini diawali dengan kirab budaya Nusantara. Seluruh peserta kongres ambil bagian dengan menampilkan beragam budayanya. Kirab dilakukan keliling Kota Tobelo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar